DIURETIK DAN OBAT – OBAT ANTIHIPERTENSI



0 komentar
BAB I
Pendahuluan
A.latar Belakang
Tekanan darah tinggi berkaitan dengan penurunan usia harapan hidup dan peningkatan risiko stroke, penyakit jantung dan koroner dan penyakit organ target yang lainnya (misalnya retinopati, gagal ginjal).masalahnya adalah bahwa risiko tersebut berjenjang sehingga tidak ada garis batas yang jelas antara pasien yang harus diterapi dan yang tidak perlu terapi.penurunan tekanan darah pasien yang tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg menurunkan mortalitas dan morbiditas , tetapi ini bisa mencakup 25 % dari populasi .di inggris secara umum diterima bahwa pada pasien tanpa factor risiko tambahan , inidkasi terapi adalah tekanan diastolic di atas 100 mmHg dan / vascular yang bisa bekerja sinergis yaitu merokok , obesitas , hiperlipidemia ,diabetes dan hipertrofi ventrikel kiri.beberapa pasien mengalami hipertensi sekunder akibat penyakit ginjal atau endokrin.
B.Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui secara jelas mengenai hipertensi.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menangani hipertensi.
3. Untuk mengetahui macam – macam obat hipertensi.
4. Untuk Mengetahui syarat obat hipertensi.
5. Fungsi diuretika pada obat hipertensi.






BAB II
Landasan Teori
A.Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan keadaan dimana tekanan darah lebih tinggi dari normal.sebab – sebab hipertensi diketahui hanya dalam sejumlah hal yang kecil,kurang lebih 5% antara lain akibat penyakit ginjal , penyempitan aorta atau karena tumor di anak ginjal dengan efek overproduksi hormon – hormone tertentu yang berkemampuan meninggikan tensi ,(feochromocytoma). Dalam kebanyakan hal sebab- sebabnya tidak diketahui , bentuk umum ini disebut hip hipertensi esensiil.
 PENCEGAHAN
Berhubungan hipertensi kebanyakan tidak bergejala dan mengingat resiko – resikonya yang hebat. Maka perlu mengenal gangguan berselubung ini sedini mungkin supaya pengobatannya sepenuhnya dapat segera dilakukakan. Maka perlu dilakukan pengukuran TD berkala meninggikan tensi seperti emosi dan keletihan.

TINDAKAN – TINDAKAN UMUM
Ada beberapa tindakan umum yang dapat dilakukan untuk melawan hipertensi yang bersifat ringan meliputi :
a) Mengguruskan badan ,telah dibuktikan adanya hubungan erat antara adipositas (terlalu gemuk)dengan hipertensi .Berat badan berlebih menyebabkan bertambahnya volume darah dan diperluasnya system sirkulasi.
b) Diit, mengurangi pemasukkan garam sampai 2 g sehari guna mengurangi volume darah .begitu pula berpantang dengan makanan kolestrol.
c) Berhenti merokok.terutama menghisap rokok dengan menginhalsi asapnya (minum alcohol ,kopi dalam jumlah sedang tidak merupakan factor resiko yang nyata)
d) Memiliki cukup waktu istirahat dan tidur.
e) Gerak badan yang cukup.



PENGOBATAN
Pada hipertensi yang lebih berat perlu dilakukan pengobatan sintomatis disamping tindakan- tindakan umum tersebut untuk menersolisir tensi :
• Diuretika
Diuretika adalah zat – zat yang dapat memperbanyak pengeluaran air kermih (diuresis)akibat pengaruhnya yang langsung terdapat di ginjal. obat – obat yang menyebabkan diuresis mempengaruhi ginjal secara tidak langsung.
• Anti hipertensi
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah lebih tinggi dari normal.tinggi rendahnya tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor yaitu curahan jantung ( cardiac output) dan tekanan resistensi pembuluh darah perifer. Tekanan darah ini selalu berubah – ubah ,tergantung waktu dan keadaan si penderita.Dengan registrasi yang berkesinambungan dari tekanan darah dengan alat elektronik oleh pelbagai keadaan. Dalam keadaan tenang atau pada malam hari waktu tidur, tekanan darah dapat 30 -40 mmHg lebih rendah daripada waktu siang atau pada waktu bekerja. Keadaan sakit , atau emosi serasa dtusuk jarum atau koitus , meningkatkan tekanan darah dengan sekonyong – konyong . Anxiety kegelisahan atau adanya tekanan mental , dapat pula meningkatkan tekanan darah , begitu pula temperature dingin.

SYARAT – SYARAT OBAT ANTIHIPERTENSI
1. Efek penurunan tekanan darah efektif.
2. Efek sampingan sedikit /tidak ada.
3. Harga relative murah dan mudah didapatkan.

PENGGUNAAN
 Diuretika
Diuretika digunakan pada keadaan dimana pengeluaran air kemih lebih banyak dikehendaki yaitu terutama pada pengobatan :
1. Odema dimana terdapat air kemih yang berlebihan pada jaringan – jaringan.
2. Penyakit kencing batu , guna membantu mengeluarkan endapan Kristal (batu).
3. Penyakit darah tinggi sebagai penolong.
Odema merupakan gejala saja dari keadaan sakit , dimana air tertimbun berlebihan di dalam rongga – rongga , sel – sel dan serabut.

 Anti Hipertensi
Kebanyakan obat – obat hipertensi tersebut lambat mulai kerjanya dan baru menghasilkan efek setelah beberapa hari , dengan efek maksimal setelah beberapa minggu.lamanya kerjanya seringkali jauh lebih panjang daripada apa yang dapat diharpkan.
Penggunanaan kombinasi , kombinasi dari obat – obat tersebut pada umumnya menghasilkan potensi , maka seringkali digunakan.sangat menguntungkan adalah kombinasi dari suatu obat keras dengan obat yang khasiatnya agak lemah , karena dosis obat pertama dapat dikurangi dan efek – efek sampingnya diperingan.terkenal adalah kombinasi dari suatu diuretikum.
Obat- obat yang titik kerjanya secara teoritis tak dapat dikombinir karena tidak akan menghasilkan potensial , misalnya guanetidin dan reserpin atau klonidin dengan metildopa.

EFEK SAMPING
 Diuretika
Semua diuretika menyebabkan kehilangan ion – ion kalium yang disebut Hypokatismia dengan gejala –gejala antara lain :
1. Lemah otot dan kejang
2. Pusing – pusing
3. Gangguan Pada ritme jantung
Obat – obat yang dapat menyebabkan hipokalemia ini antara lain ialah kelompok thiazida.guna mengatasinnya dapat diberikan KCL dalm bentuk larutan.Pemberian KCL sebagai Tablet maupun enteric coated sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan luka pada usus.
Efek samping lainnya :
1. Gangguan pada lambung – usus.
2. Meningkatnya kadar asam urat.
3. Meningginya kadar glukosa dalam darah.
4. Toksisitas terhadap glikosida jantung.
Hendaknya diperhatikan pemakain diuretika pada pasien – pasien penyakit encok , diabetes dan jantung.



B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui : penggolangan , indikasi , kontraindikasi , farmakokinetik , farmakodinamik , efek samping , cara pemberian dan hal- hal yang berhubungan dengan proses asuhan kebidanan dari obat – obat anti hipertensi.

C.ALAT DAN BAHAN
NO NAMA OBAT NO NAMA OBAT
1 HCT 14 Biopres 8 mg tab
2 Farsix inj 15 Co- aprrovel tab
3 Spirola tab 16 Co- diovan tab
4 Captopril 12,5 mg 17 Tenace tab
5 Nifedipin tab 18 Noperten 5 tab
6 Zanidip tab 19 Tensivask 5 mg tab
7 Reserpin tab 20 Tenazide
8 Bisoprolol fumarat 21 Lasix tab
9 Dopamet 22 Lasix inj
10 Catapres inj 23 Aldactone
11 Herbesser inj 24 Letonal
12 Diltiazem tab 25 Furosamid tab
13 Valsartan Diovan 80 mg, propanol, lasix ampul,

D.CARA KERJA
Mahasiswa bekerja secara kelompok untuk mengamati dan mencatat tiap sediaan obat secara bergantian , meliputi :
a) Nama obat (nama generik) dan khasiatnya
b) Indikasi dan kontra indikasi
c) Farmakokinetik , farmakodinamik
d) Efek samping
e) Cara pemberiannya



















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
No. Pengamatan Hasil
1. Nama obat (merk) HCT
Nama generik (isi obat) Hydrochlorthiazide / Hidroklorotiazida.
Jumlah dosis (Mg/g) 50-200 mg/hari.
Indikasi obat Diuretik, edema, pengobatan tambahan/penunjang pada hipertensi.
Kontra indikasi obat Anuria (tidak dibentuknya air seni oleh ginjal), bersamaan dengan terapi Litium, dekompensasi (kegagalan fungsi) ginjal.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Gangguan metabolik, ketidakseimbangan elektrolit, anoreksia (kehilangan nafsu makan), gangguan lambung-usus, sakit kepala, pusing, hipotensi postural, parestesia (gangguan perasaan kulit seperti kesemutan), impotensi, penglihatan berwarna kuning, reaksi hipersensitifitas.
Jarang : sakit kuning kolestatik, pankreatitis, diskrasia darah.
2. Nama obat (merk) Farsix Injeksi
Nama generik (isi obat) Furosemide.
Jumlah dosis (Mg/g) Edema paru akut : awalnya 40 mg secara intravena, bisa ditambahkan 20-40 mg setelah 20 menit.
Indikasi obat Edema yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif (CHF), sirosis hepatik, penyakit ginjal & edema paru akut.
Hipertensi ringan sampai sedang, diberikan tersendiri atau dikombinasikan dengan antihipertensi yang lain, dan sebagai pengobatan tambahan pada hipertensi krisis.
Kontra indikasi obat Gangguan fungsi ginjal, oliguria (pengeluaran air seni yang berkurang, dibandingkan dengan cairan yang masuk), anuria (tidak dibentuknya air seni oleh ginjal), hipokalemia (kadar Kalium dalam darah rendah), hiponatremia (kadar Natrium dalam darah rendah), hipotensi (tekanan darah rendah).
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan injeksi
Efek samping Hiperurisemia, hipokalemia, hiponatremia, anoreksia (kehilangan nafsu makan), azotemia (kelebihan urea atau senyawa nitrogen lainnya dalam darah), reaksi hipersensitivitas, reaksi dermatologis, gangguan saluran pencernaan, detak jantung tak teratur, rasa haus, reaksi hematologis.
3. Nama obat (merk) Spirola Tablet
Nama generik (isi obat) Spironolactone / Spironolakton.
Jumlah dosis (Mg/g) • Kondisi edema dan hipokalemia :25-100 mg perhari.
• Hipertensi esensial : 50-100 mg perhari.
Indikasi obat Hipertensi primer, hiperaldosteron, kondisi edema seperti pada gagal jantung kongestif, asites, sindroma nefrotik, hipokalemia.
Kontra indikasi obat Anuria, insufisiensi ginjal akut, hiperkalemia.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Diare, mual, ginekomastia, sakit kepala, mengantuk.
4. Nama obat (merk) Captopril
Nama generik (isi obat) Setiap tablet mengandung kaptopril 12,5 mg.
Setiap tablet mengandung kaptopril 25 mg.
Setiap tablet mengandung kaptopril 50 mg.
Jumlah dosis (Mg/g) Hipertensi : Dosis awal adalah 12,5 mg-25 mg, 2-3 kali sehari.
Bila setelah 2 minggu belum diperoleh penurunan tekanan darah, maka dosis dapat ditingkatkan sampai 50 mg, 2-3 kali sehari.
Gagal jantung : Dosis awal adalah 25 mg, 3 kali sehari, sebaiknya dimulai dengan 12,5 mg, 3 kali sehari.
Indikasi obat • Untuk pengobatan hipertensi sedang dan berat yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan kombinasi lain.
Kaptopril dapat dipergunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat antihipertensi lain terutama tiazid.
• Payah jantung yang tidak cukup responsif atau tidak dapat dikontrol dengan diuretik dan digitalis.
Kontra indikasi obat Hipersensitif terhadap kaptopril dan obat-obat ACE inhibitor lainnya.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Umumnya kaptopril dapat ditoleransi dengan baik.
Efek samping yang dapat timbul adalah ruam kulit, gangguan pengecapan, neutropenia, proteinuria, sakit kepala, lelah/letih dan hipotensi.
Efek samping ini bersifat dose related dengan pemberian dosis kaptopril kurang dari 150 mg per hari, efek samping ini dapat dikurangi tanpa mengurangi khasiatnya.
Efek samping lain yang pernah dilaporkan: umumnya asthenia, gynecomastia.
Kardiovaskular : cardiac arrest, cerebrovascular accident/insufficiency, rhythm disturbances, orthostatic hipotension, syncope.
Dermatologi : bullous pemphigus, erythema multiforme exfoliative dermatitis.
Gastrointestinal : pankreatitis, glossitis, dispepsia.
Hepatobiliary : jaundice, hepatitis, kadang-kadang nekrosis, cholestasis.
Metabolit : symptomatic hyponatremia.
Musculoskeletal : myalgia, myasthenia.
Nervous/psychiatric : ataxia, confusion, depression, nervousness, somnolence.
Respiratory : bronchospasm, eosinophilic pneumonitis, rhinitis, blurred vision, impotence.
Seperti ACE inhibitor lainnya dapat menyebabkan sindroma termasuk: myalgia, arthralgia, interstitial nephritis, vasculitis, peningkatan ESR.
5. Nama obat (merk) Nifedipin
Nama generik (isi obat) Nifedipine 10 mg tab
Jumlah dosis (Mg/g) Dosis tunggal 5 - 10 mg.
Dosis rata-rata 5 - 10 mg, 3 x sehari.
Interval tiap dua dosis paling sedikit 2 jam.
Tablet ditelan utuh dengan sedikit cairan. Bila diinginkan khasiat yang cepat, misalnya ketika terasa akan datang serangan, tablet dikunyah dan dibiarkan menyebar dalam mulut. Nifedipin akan diserap cepat oleh selaput lendir mulut.
Indikasi obat Untuk pengobatan dan pencegahan insufiensi koroner terutama angina pektoris, hipertensi kronik dan hipertensi urgensis.
Kontra indikasi obat Hipersensitif terhadap nifedipin.
Jangan diberikan pada wanita hamil.
Jangan diberikan pada ibu menyusui karena nifedipin diekskresi ke dalam ASI. Bila nifedipin sangat diperlukan, dianjurkan untuk berhenti menyusui karena pengaruhnya terhadap bayi belum diketahui.
Jangan digunakan pada syok kardiovaskuler.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Kadang-kadang mengakibatkan mual, sakit kepala, palpilasi, takikardia, lemah, edema, hipotensi, reaksi hipersensitif.
Umumnya timbul pada awal pengobatan bersifat sedang dan sementara.
Hiperplasia gingival timbul pada kasus-kasus isolasi selama terapi jangka panjang, yang hilang bila pengobatan dihentikan.
Gangguan fungsi hati (intrahepalik cholestalis, kenaikan transaminase) jarang terjadi dan reversibel pada penghentian obat.
Pada pria lanjut usia, pemberian jangka panjang dapat menyebabkan pembesaran kelenjar mammae (ginekomastia) yang hilang bila pengobatan dihentikan.
6. Nama obat (merk) Zanidip
Nama generik (isi obat) Lercanidipine Hydrochloride.
Jumlah dosis (Mg/g) 1 x sehari 10 mg, dapat ditingkatkan menjadi 20 mg.
Indikasi obat Penatalaksanaan hipertensi esensial ringan - sedang.
Kontra indikasi obat • Hamil, laktasi, obstruksi aliran keluar ventrikel kiri, gagal jantung kongestif yang tidak diobati.
• Angina pektoris tidak stabil, disfungsi hati dan ginjal berat atau bersama dengan infark miokard yang diderita dalam 1 bulan.
• Digunakan bersama dengan siklosporin atau dengan jus anggur.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Ruam, edema perifer, palpitasi, takikardi, sakit kepala, pusing, astenia.
7. Nama obat (merk) Reserpin
Nama generik (isi obat) Reserpine.
Jumlah dosis (Mg/g) 0,2-0,5 mg sehari dibagi 2-3 dosis.
Indikasi obat Hipertensi.
Kontra indikasi obat Riwayat depresi mental, ulkus peptikum aktif, kolitis ulseratif, hamil, menyusui.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Hidung tersumbat, ngantuk, depresi, letargi, diare.
8. Nama obat (merk) Bisoprolol Fumarat
Nama generik (isi obat) BISOPROLOL FUMARATE
Jumlah dosis (Mg/g) Dosis awal 5 mg sekali sehari atau dosis dapat ditingkatkan menjadi 10-20 mq sekali sehari pada penderita bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau sirosis) dan gangguan ginjal (bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit), dengan dosis awal 2,5 mg sekali sehari.
Indikasi obat Bisoprolol diindikasikan untuk hipertensi, bisa digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain.
Kontra indikasi obat Bisoprolol diindikasikan untuk hipertensi, bisa digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain.
Farmakoginetik
Farmakodinamik Mekanisme kerja antihipertensi dari bisoprolol belum seluruhnya diketahui. Faktor-faktor yang terlibat adalah :
1. Penurunan curah jantung
2. Penghambatan pelepasan renin oleh ginjal.
3. Pengurangan aliran tonus simpatis dari pusat vasomotor pada otak.

Pada orang sehat, pengobatan dengan bisoprolol menurunkan kejadian takikardia yang diinduksi oleh aktivitas fisik dan isoproterenol. Efek maksimum terjadi dalam waktu 1-4 jam setelah pemakaian. Efek tersebut menetap selama 24 jam pada dosis >5 mg. Penelitian secara elektrofisiologi pada manusia menunjukkan bahwa bisoprolol secara signifikan mengurangi frekuensi denyut jantung, meningkatkan waktu pemulihan sinus node, memperpanjang periode refrakter AV node dan dengan stimulasi atrial yang cepat, memperpanjang konduksi/W node. Bisoprolol juga dapat diberikan bersamaan dengan diuretik tiazid. Hidroklorotiazid dosis rendah (6,25 mg) digunakan bersamaan dengan bisoprolol fumarate untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan sampai sedang.
Cara Pengunaan
Efek samping














Sistim saraf pusat: dizziness, vertigo, sakit kepala, parestesia, hipoaestesia, ansietas, konsentrasi berkurang.
- Sistem saraf otonom: mulut kering.
- Kardiovaskular : bradikardia, palpitasi dan gangguan irama lainnya, cold extremities, klaudikasi, hipotensi, hipotensi ortostatik, sakit dada, gagal jantung.
- Psikiatrik : insomnia, depresi. Kardiovaskular: bradikardia, palpitasi dan gangguan irama lainnya, cold extremities, klaudikasi, hipotensi, hipotensi ortostatik, sakit dada, gagal jantung.
- Psikiatrik: insomnia, depresi.
- Gastrointestinal: nyeri perut, gastritis, dispepsia, mual, muntah, diare, konstipasi.
- Muskuloskeletal: sakit otot, sakit leher, kram otot, tremor.
- Kulit: rash, jerawat, eksim, iritasi kulit, gatal-gatal, kulit kemerahan, berkeringat, alopesia, angioedema, dermatitis eksfoiiatif, vaskulitis kutaneus.
- Khusus: gangguan visual, sakit mata, lakrimasi abnormal, tinitus, sakit telinga.
- Metabolik: penyakit gout.
- Pernafasan: asma, bronkospasme, batuk, dispnea, faringitis, rinitis, sinusitis.
- Genitourinaria: menurunnya libido/impotensi, penyakit Peyronie, sistitis, kolik ginjal.
- Hematologi: purpura.
- Lain-lain: kelemahan, letih, nyeri dada, peningkatan berat badan.
9. Nama obat (merk) Dopamet
Nama generik (isi obat) Methyldopa / Metildopa.
Jumlah dosis (Mg/g) Dosis awal ½-1 tablet sehari, dinaikan secara bertahap sebanyak ½-1 tablet setiap 3 hari.
Indikasi obat Hipertensi esensial, termasuk hipertensi ganas, hipertensi selama hamil, hipertensi nefrogenik.
Kontra indikasi obat Hepatitis akut, sirosis hati & baru saja sembuh dari kerusakan pembuluh darah otak atau jantung.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Lemah, mulut kering, hidung tersumbat.
Adakalanya terjadi gangguan lambung-usus, sakit kepala, pusing, kemerahan pada kulit, penambahan berat badan, edema, impotensi.
10. Nama obat (merk) Catapres
Nama generik (isi obat) Clonidine / Klonidin HCl.
Jumlah dosis (Mg/g) Dosis awal : 0,075-0,15 mg/hari.
Dapat ditingkatkan setelah 2-4 minggu.
Pada kasus berat : 0,3 mg sampai 3 kali sehari.
Indikasi obat Hipertensi.
Kontra indikasi obat "Sick sinus syndrome".
Pemblokan atrio ventrikular stadium 2 atau 3.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Diawali dengan mulut kering, sedasi, dan lemah, keluhan ortostatik.
11. Nama obat (merk) Herbesser Injection
Nama generik (isi obat) Diltiazem HCl.
Jumlah dosis (Mg/g) Untuk orang dewasa.
• Takhiaritmia supraventrikular : 10 mg secara intravena perlahan-lahan selama 3 menit.
• Penanganan peningkatan tekanan darah yang tidak normal selama operasi : 10 mg secara intravena disuntikkan perlahan ke dalam vena selama 1 menit, dilanjutkan dengan drip infusion intravena dengan kecepatan 5-15 µg/menit/kg berat badan.
• Hipertensi dalam keadaan darurat : drip infusion intravena dengan kecepatan 5-15 µg/menit/kg berat badan.
Setelah tekanan darah diturunkan sampai tingkat yang diinginkan, kecepatan drip infusion disesuaikan seperti tingkat yang diindikasikan oleh monitor tekanan darah.
Indikasi obat Takhiaritmia supraventrikular, penanganan peningkatan tekanan darah yang tidak normal selama operasi, hipertensi dalam keadaan darurat.
Kontra indikasi obat Blok SA, blok AV (atrio-ventrikular) derajat II atau III, wanita hamil.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan Injeksi
Efek samping Pusing, lelah, sakit kepala, kemerahan pada wajah, ruam kulit, gangguan lambung-usus, susah buang air besar, bradikardi, blok AV, peningkatan GOT & GPT.
12. Nama obat (merk) Diltiazem
Nama generik (isi obat) Diltiazem.
Jumlah dosis (Mg/g) • Angina pektoris : 3 kali sehari 30 mg.
• Hipertensi : awalnya 3 kali sehari 30-60 mg, bisa ditingkatkan sampai 180-360 mg sehari.
Indikasi obat Angina pektoris yang disebabkan kejang arteri koroner, angina kronis, hipertensi.
Kontra indikasi obat • Hipotensi (sistol kurang dari 90 mmHg), blok atrio-venrikular atau sino-atrial derajat 2 atau 3.
• Bradikardia.
• Wanita hamil dan menyusui, "sick sinus syndrome", sumbatan paru akut.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Sakit kepala, edema pergelangan kaki, hipotensi, berdebar, rasa tidak enak pada perut, blok AV, bradikardi.
Jarang : sinus, ginekomastia (pembesaran payudara pria).
13. Nama obat (merk) Valsartan
Nama generik (isi obat) angiotensin II receptor antagonis (lebih umum disebut "ARB")
Jumlah dosis (Mg/g) biasa berkisar 40-320 mg per hari.
Indikasi obat
Kontra indikasi obat
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Paling sering, sakit kepala dan pusing. Sensitivity to sun light and bright artificial light. Kepekaan terhadap cahaya matahari dan terang cahaya buatan.
14. Nama obat (merk) Blopress
Nama generik (isi obat) Candesartan cilexetil.
Jumlah dosis (Mg/g) 8-16 mg sekali sehari.
Indikasi obat Hipertensi.
Kontra indikasi obat Hamil.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Sakit kepala, infeksi saluran pernapasan bagian atas, sakit punggung, pusing.
15. Nama obat (merk) CO-APROVEL
Nama generik (isi obat) Per tablet 150/12,5 : Irbesartan 150 mg, Hidroklorotiazida 12,5 mg.
Jumlah dosis (Mg/g) 1 tablet sehari.
Indikasi obat Pengobatan hipertensi esensial pada pasien yang tekanan darahnya tidak cukup terkontrol bila diberikan Irbesartan saja atau Hidroklorotiazida saja.
Kontra indikasi obat Hamil, menyusui.
Kerusakan ginjal dan hati yang parah, hiperkalsemia, hipokalemia refrakter (tidak mempan diobati), sirosis kandung empedu dan kolestatis (terhentinya aliran empedu).
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Sakit kepala, pusing, kelelahan, mual, muntah, urinasi abnormal.
Jarang : reaksi hipersensitifitas.
16. Nama obat (merk) CO-DIOVAN
Nama generik (isi obat) Valsartan 80 mg, Hidroklorotiazida 12,5 mg.
Jumlah dosis (Mg/g) 1 tablet sehari (Tablet salut selaput 80/12.5 mg).
Indikasi obat Hipertensi.
Kontra indikasi obat • Hamil dan kerusakan hati berat, sirosis kandung empedu dan kolestasis (terhentinya aliran empedu).
• Anuria ((tidak dibentuknya kemih oleh ginjal), kerusakan ginjal berat.
• Hipokalemia, hiponatremia, hiperkalsemia refrakter (tidak mempan diobati) dan gejala-gejala hiperurisemia, pasien dialisis.
• Menyusui.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Sakit kepala, pusing, kelelahan, sinusitis, faringitis, infeksi saluran nafas bagian atas, batuk, nyeri punggung, diare, infeksi yang disebabkan oleh virus, nyeri dada, mual, rinitis, dispepsia, infeksi saluran kemih, nyeri perut, sering kencing, nyeri lengan, bronkhitis, sesak nafas, nyeri kaki, keseleo, penglihatan abnormal, radang sendi, kram kaki, impotensi, insomnia (susah tidur), ruam.
17. Nama obat (merk) Tenace
Nama generik (isi obat) Enalapril Maleat.
Jumlah dosis (Mg/g) 10-40 mg/hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
Indikasi obat Hipertensi esensial & renovaskuler.
Kontra indikasi obat
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping akit kepala, pusing, hipotensi, batuk, mual, efek ortostatik, angioedema, kelelahan.
18. Nama obat (merk)
Nama generik (isi obat) Lisinopril.
Jumlah dosis (Mg/g) • Hipertensi : awalnya 10 mg, selanjutnya (pemeliharaan) 20 mg.
• Gagal jantung kongestif : awalnya 2,5 mg, selanjutnya 5-20 mg.
Dosis untuk sekali sehari.
Indikasi obat Hipertensi.
Gagal jantung kongestif pada pasien yang tidak cukup terkontrol oleh Digitalis & terapi diuretika.
Kontra indikasi obat
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping berdebar, nyeri dada, letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali), urtikaria (biduran/kaligata), edema angioneurotik.
19. Nama obat (merk) Tensivask
Nama generik (isi obat) Amlodipine Besylate/Amlodipin Besilat
Jumlah dosis (Mg/g) • Hipertensi dan angina : 5 mg sekali sehari.
Dosis maksimal : 7,5 mg sekali sehari.
• Hipertensi : diawali dengan 2,5 mg sekali sehari.
Indikasi obat Hipertensi, angina.
Kontra indikasi obat Hipersensitifitas terhadap Dihidropiridin.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Sakit kepala, edema, kelelahan, mual, kemerahan pada wajah, pusing.
20. Nama obat (merk) Tenazide
Nama generik (isi obat) Enalapril Maleat 10 mg, Hidroklorotiazida 25 mg.
Jumlah dosis (Mg/g) Dewasa : 1-2 tablet sekali sehari.
Indikasi obat Hipertensi.
Kontra indikasi obat • Riwayat angioedema yang berkaitan dengan pengobatan sebelumnya dengan ACE inhibitor.
• Anemia.
• Hipersensitivitas terhadap obat-obat turunan Sulfonamida.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Sakit kepala, pusing, kelelahan, diare, ruam kulit, hipotensi, batuk, mual, efek ortostatik, kelemahan, perubahan pengecapan/indra perasa, kram otot, angioedema, kerusakan ginjal.
21. Nama obat (merk) Lasix
Nama generik (isi obat) Furosemide.
Jumlah dosis (Mg/g) • Dewasa : dosis awal &frac1/2-1-2 tablet sehari, dosis rumat/pemeliharaan : ½-1 tablet sehari.
• Anak-anak : 2 mg/kg berat badan.
Maksimal : 40 mg/hari.
Indikasi obat Edema, asites (pengumpulan cairan) pada hati, hipertensi ringan sampai sedang.
Kontra indikasi obat Gagal ginjal akut yang disertai dengan anuria (tidak dibentuknya kemih oleh ginjal), koma hepatikum, hipokalemia, hiponatremia, hipovolemia dengan atau tanpa hipotensi.
Gangguan fungsi ginjal atau hati.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Gangguan ringan pada saluran cerna, kehabisan Ca, K, dan Na, nefrokalsinosis pada bayi prematur, memperparah alkalosis metabolik; diabetes.
Jarang : syok anafilaktik, reaksi alergi, depresi sumsum tulang, pakreatitis akut, gangguan pendengaraan.
22. Nama obat (merk) Aldactone
Nama generik (isi obat) Spironolactone / Spironolakton.
Jumlah dosis (Mg/g) • Edematosa : dosis harian diberikan setiap hari atau sebagai dosis tunggal.
• Gagal jantung kongestif : awalnya 100 mg/hari, ditingkatkan secara bertahap sampai 200 mg/hari, dosis pemeliharaan biasanya : 25-200 mg/hari.
• Sirosis hati :
- rasio Na/K dalam urin lebih dari 1 : dosis yang dianjurkan 100 mg/hari.
- rasio Na/K dalam urin kurang dari 1 : dosis yang dianjurkan 200-400 mg/hari.
- dosis rumat : tergantung keadaan masing-masing pasien.
• Sindroma nefrotik : 100-200 mg/hari.
• Edema idiopatik : dosis lazim 100 mg/hari.
Anak-anak : dosis harian awalnya sekitar 3,3 mg/kg berat badan.
• Diagnosis dan pengobatan aldosteronisme primer :
- tes panjang : 400 mg/hari selama 3-4 minggu.
- tes singkat : 400 mg selama 4 hari.
• Hipertensi : 50-100 mg/hari diberikan sebagai dosis terbagi atau sebagai dosis tunggal.
Hipertensi ganas : hanya sebagai terapi tambahan, dosis awal : 100 mg/hari, ditingkatkan sampai 400 mg/hari dengan interval waktu tiap 2 minggu jika perlu.
• Hirsutisme : 100-200 mg/hari dalam dosis terbagi secara terus-menerus atau bersiklus.
Indikasi obat Gangguan edematosa, gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindroma nefrotik, edema idiopatik, diagnosis & pengobatan aldosteronisme primer, hipertensi, hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan pada wanita menurut pola pertumbuhan pertumbuhan rambut laki-laki).
Kontra indikasi obat Isufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia, kehamilan.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Ginekomastia (pembesaran payudara pria), gangguan pada saluran pencernaan, ngantuk, letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali), bercak-bercak merah pada kulit, sakit kepala, kekacauan mental, ataksia (gangguan koordinasi gerakan), impotensi, menstruasi tidak teratur, perdarahan sesudah menopause.
Jarang : agranulositosis.
23. Nama obat (merk) Letonal
Nama generik (isi obat) Lodoz 2,5
Jumlah dosis (Mg/g) Bisoprolo Hemifumarat/ H.C.T
Indikasi obat
Kontra indikasi obat
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping
24. Nama obat (merk) Furosemid
Nama generik (isi obat) Furosemide.
Jumlah dosis (Mg/g) Dewasa : ½-1 tablet sehari.
Indikasi obat Edema jantung, paru, ginjal, eklampsia (keadaan yang ditandai dengan kejang-kejang dan penurunan kesadaran pada wanita hamil atau pada masa nifas karena keracunan kehamilan) & edema pada kehamilan, asites/busung (pengumpulan cairan dalam rongga perut), hipertensi, komplikasi kehamilan, hiperkalsemia.
Kontra indikasi obat Defisiensi elektrolit, anuria (tidak dibentuknya kemih oleh ginjal), koma hepatikum, hamil muda, hipokalemia, sedang mendapat terapi Lithium.
Farmakoginetik
Farmakodinamik
Cara Pengunaan
Efek samping Rasa tidak enak pada perut, hipotensi ortostatik, gangguan saluran pencernaan, pandangan kabur, pusing, sakit kepala.

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post