ANTIBIOTIK



0 komentar
1. Nama Obat (merek) : Cefadroxil
Nama generik (isi obat) : Cefadroxil monohydrate
Jumlah dosis (mg/g) : 500 mg
Indikasi obat : Infeksi saluran napas, kulit dan jaringan lunak, saluran GI dan infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri yang peka
Kontraindikasi obat : Hipersensitif terhadap sefalosporin
Farmakokinetik : Absorbsi di oral cepat dan diabsorbsi dengan baik oleh tractus GI. Distribusi Vd 0,31 L/kg, melewati plasenta dan terkandung di ASI. Binding protein 20%. Waktu paruh 1-2 jam, 20-24 jam di ginjal. Waktu untuk mencapai puncak serum selama 70-90 menit. Eliminasi lebih dari 90% dosis di ekskresi lewat urin selama 8 jam.
Farmakodinamik : Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan satu atau lebih penicillin binding protein dengan menghambat pada saat transpeptidation akhir dari sintesis peptidoglikan dari dinding sel bakteri. Menghambat biosintesis dinding sel.
Cara penggunaan : Dewasa 1-2 gram/hari dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi tiap 12 jam. Anak 30 mg/kg BB/hari dalam 2 dosis terbagi tiap 12 jam.
Efek samping : Kolitis pseudomembran, alergi, pruritus general, moniliasis genital, vaginitis, neutropenia sedang dan sementara, meningkatkan transaminase serum.
Golongan obat : Antibiotik, sefalosporin generasi pertama
Reaksi pada kehamilan : B
2. Nama Obat : Cefixime
Nama Generik : cefiixime
Jumlah Dosis : Tiap kapsul CEFIXIME 50 mengandung:
Cefixime 50 mg
Tiap kapsul CEFIXIME 100 mengandung:
Cefixime 100 mg
Indikasi Obat : Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan antara lain:
• Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis.
• Otitis media disebabkan oleh Haemophilus influenzae (strain ?-laktamase positif) dan Streptococcus pyogenes.
• Faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.
• Bronkitis akut dan bronkitis kronik dengan eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae (strain beta-laktamase positif dan negatif).
Kontraindikasi Obat : Penderita dengan riwayat shock atau hipersensitif akibat beberapa bahan dari sediaan ini.
Farmakokinetik :Konsentrasi dalam serum.
Pemberian per oral dosis tunggal 50,100 atau 200 mg (potensi) cefixime pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa, kadar puncak serum dicapai setelah 4 jam pemberian yaitu masing-masing 0,69; 1,13; dan 1,95 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 2,3-2,5 jam. Pemberian per oral dosis tunggal 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kg cefixime pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal normal, kadar puncak serum dicapai setelah 3-4 jam pemberian yaitu masing-masing 1,14; 2,01; dan 3,97 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 3,2-3,7 jam.

Distribusi (penetrasi ke dalam jaringan)
Penetrasi ke dalam sputum, tonsil, jaringan maxillary sinus mucosal, otorrhea, cairan empedu dan jaringan kandung empedu adalah baik.

Metabolisme
Tidak ditemukan adanya metabolit yang aktif sebagai antibakteri di dalam serum atau urin.

Eliminasi
Cefixime terutama diekskresikan melalui ginjal. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 50,100 atau 200 mg (potensi) pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa kurang lebih 20-25% dari dosis yang diberikan. Kadar puncak urin masing-masing 42,9; 62,2 dan 82,7 ?g/ml dicapai dalam 4-6 jam setelah pemberian. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kgBB pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal yang normal kurang lebih 13-20%.
Farmakodinamik :
Cara Penggunaan : per oral
Efek Samping :Shock
Perhatian yang cukup sebaiknya dilakukan karena gejala-gejala shock kadang-kadang bisa terjadi. Jika beberapa tanda atau gejala seperti perasaan tidak enak, rasa tidak enak pada rongga mulut, stridor, dizziness, defekasi yang tidak normal, tinnitus atau diaphoresis; maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan.

Hipersensitivitas
Jika tanda-tanda reaksi hipersensitivitas seperti rash, urtikaria, eritema, pruritus atau demam maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan dan sebaiknya dilakukan penanganan lain yang lebih tepat.

Hematologik
Granulositopenia atau eosinophilia jarang terjadi. Kadang-kadang thrombocytopenia dapat terjadi. Pemakaian sediaan ini sebaiknya dihentikan bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini.

Dilaporkan bahwa terjadi anemia hemolitik pada penggunaan preparat cefixime lainnya.

Hepatik
Jarang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.

Renal
Pemantauan fungsi ginjal secara periodik dianjurkan karena gangguan fungsi ginjal seperti insufisiensi ginjal kadang-kadang dapat terjadi. Bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini, hentikan pemakaian obat ini dan lakukan penanganan lain yang lebih tepat.

Saluran Cerna
Kadang-kadang terjadi kolitis seperti kolitis pseudomembranosa, yang ditunjukkan dengan adanya darah di dalam tinja. Nyeri lambung atau diare terus menerus memerlukan penanganan yang tepat, jarang terjadi muntah, diare, nyeri lambung, rasa tidak enak dalam lambung, heartburn atau anoreksia, nausea, rasa penuh dalam lambung atau konstipasi.

Pernafasan
Kadang-kadang terjadi pneumonia interstitial atau sindroma PIE, yang ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala demam, batuk, dyspnea, foto rontgen thorax yang tidak normal dan eosinophilia, ini sebaiknya hentikan pengobatan dengan obat ini dan lakukan penanganan lain yang tepat seperti pemberian hormon adrenokortikal.

Perubahan flora bakterial
Jarang terjadi stomatitis atau kandidiasis.

Defisiensi vitamin
Jarang terjadi defisiensi vitamin K (seperti hipoprotrombinemia atau kecenderungan pendarahan) atau defisiensi grup vitamin B (seperti glositis, stomatitis, anoreksia atau neuritis).

Lain-lain
• Jarang terjadi sakit kepala atau dizziness.
• Pada penelitian terhadap anak tikus yang diberi 1.000 mg/kgBB.hari secara oral, dilaporkan adanya penurunan spermatogenesis.
Pengaruh terhadap tes laboratorium
• Dapat terjadi hasil false positive pada penentuan kadar gula urin dengan menggunakan larutan Benedict, larutan Fehling dan Clinitest. Tetapi dengan tes-tape tidak terjadi false positive.
• Dapat terjadi positive direct Coombs test.
Indeks Keamanan Kehamilan : Keamanan pemakaian cefixime selama masa kehamilan belum terbukti. Sebaiknya sediaan ini hanya diberikan kepada penderita yang sedang hamil atau wanita yang hendak hamil, bila keuntungan terapetik lebih besar dibanding risiko yang terjadi.

3. Nama Obat (merek) : TETRASIKLIN
Nama generic (isi obat ) : Tetracycline / Tetrasiklin.
Jumlah dosis (mg/g) : Kapsul 500 mg x 10 x 10 butir.
Indikasi obat : Penyakit Rocky mountain spotted fever, gonore, sifilis, flu, antraks.
Kontraindikasi obat :

Farmakokinetik : - termasuk antibiotika yang bersifat bakteriostatik dan bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman.
- menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya. Paling sedikit terjadi 2 proses dalam masuknya antibiotika tetrasiklin ke dalam ribosom bakteri gram negatif; pertama yang disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik, kedua ialah sistem transportasi aktif.

Farmakodinamik : -
Cara penggunaan : peroral
Efeksamping : - Iritasi lambung pada pemberian oral. Tromboflebitis pada pemberian injeksi (IV).
- terikat pada jaringan tulang yang sedanag tumbuh dan membentuk kompleks. Pertumbuhan tulang akan terhambat sementara pada janin sampai anak tiga tahun
- Dapat menimbulkan superinfeksi oleh kuman resisten dan jamur, dengan gejala adalah diare akibat terganggunya keseimbangan flora normal dalam usus
-
Indeks keamanan kehamilan : D: Positif ada kejadian yang berbahaya pada janin manusia, tetapi keuntungan dari penggunaan oleh wanita hamil mungkin dapat diterima walaupun berisiko. (Misalnya jika obat digunakan untuk situasi menyelamatkan nyawa atau penyakit yang serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

4. Nama Obat (merek) : levofloxacin
Nama generik (isi obat) : Levofloxacin / Levofloksasin hemihidrat
Jumlah dosis (mg/g) : 500 mg
Indikasi obat : • Community Aguired Pneumonia.
• Bronkitis kronis dengan eksasrebasi akut.
• Sinusitis maksilaris akut.
• Infeksi kulit dan struktur kulit.
• Infeksi Saluran Kemih dengan komplikasi.
• Pielonefritis akut.
Kontraindikasi obat : Pasien yang hipersensitif terhadap levofloxacin, obat golongan Quinolon, dan beberapa komponen obat. Dikontraindikasikan bagi wanita hamil trimester pertama.
Farmakokinetik : • Antasida dapat mengurangi absorpsi levofloxacin.
• Pengunaan bersamaan dengan NSAID dapat meningkatkan risiko stimulasi Susunan Saraf Pusat dan serangan kejang.
• Perlu penyesuian dosis teofilin bila digunakan bersama dengan levofloxacin.
• Penggunaan bersamaan dengan warfarin, perlu monitor Prothrombin time atau uji koagulasi lainnya yang sesuai.
• Dianjurkan untuk melakukan pengawasan kadar glukosa darah bila levfloxacin digunakan bersamaan dengan obat antidiabetik oral.
Farmakodinamik :
Cara penggunaan : intra vena
Efek samping : • Diare, mual, vaginitis, kembung, pruritus, kemerahan kulit, nyeri abdomen, moniliasis genital.
• Dizziness, dispepsia, insomnia, gangguan pengecapan, muntah, anoreksia, cemas.
• Konstipasi, edema, lelah, sakit kepala, banyak berkeringat, leukorrhea, malaise, gugup, gangguan tidur, tremor, urtikaria.
Indeks keamanan kehamilan : C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post