TUGAS ASKEB IVB PATOLOGI HIPERMENOREA



0 komentar
Disusun untuk memenuhi tugas IVb patologi




Disusun oleh:
Alfian Layli Permata (090105141)
Desy Ana P. (090105142)
Aisyah Nor H. (090105143)
Arum Dahlia (090105144)
Meita Khoerunnisa (090105145)
Eni Suraya Maharani (090105146)




PRODI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA
2010

BAB I
PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.
Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu sama.
Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.
Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea, hipemenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering dialami oleh para perempuan.
Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah yang sering dialami oleh setiap perempuan ini. Namun, dalam makalah ini kami mengkhususkan untuk membahas tentang gangguan haid mengenai hipermenorea.


B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari hipermenorea?
b. Apa sajakah penyebab dari hipermenorea?
c. Bagaimana cara pengobatan hipermenorea?



C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan tentang apakah yang dimaksud dengan hipermenorea.
b. Mengetahui apa sajakah penyebab dari hipermenorea sehingga kita dapat meminimalisir terjadinya hipermenorea.
c. Mengetahui bagaimana cara pengobatan hipermenorea.


















BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian
Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi. Biasanya melakukan pergantian pembalut sebanyak 5−6 kali per hari yang setiap pembalutnya basah seluruhnya.
Umumnya jumlah darah menstruasi yang normal adalah sekitar 30 cc per hari, dan lama haid 4-6 hari. Jika darah menstruasi seseorang mencapai 80cc, itu sudah abnormal. Dalam istilah kedokteran disebut hipermenorea atau menstruasi berlebihan.

B. Penyebab
Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya hipermenorea. Adapun penyebabnya antara lain sebagai berikut :
a. Kelainan darah
b. Gangguan fungsional (ganguan endokrinologik/hormonal).
c. Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea, menoragia. Terapi : uterotonika
d. Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika, roborantia.
e. Myoma uteri, disebabkan oleh : kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri luas, bendungan pembuluh darah balik.
f. Hipertensi
g. Dekompensio cordis
h. Infeksi, misalnya endometritis, salpingitis.
i. Retofleksi uteri, dikarenakan bendungan pembuluh darah balik.
j. Penyakit darah, misalnya Werlhoff, hemofili.

C. Pengobatan
Pada hipermenorea juga terdapat beberapa cara pengobatannya. Apabila dijumpai kelainan organik, tentu dengan sendirinya penyebabnya dapat dihilangkan. Pada kelainan hormonal dapat diberikan beberapa jenis terapi hormon, progesteron seperti MPA 10mg /hari, didrogesteron 10mg/hari, dari hari ke 16-25 siklus haid. Dapat pula diberi kombinasi progesteron dan esterogen dari hari 16-25 siklus haid. Jika obat-obat tersebut tidak bisa dijangkau oleh pasien kita dapat memberikan terapi pil KB dengan kadar progesteron yang tinggi. Pada wanita yang ingin punya anak dapat diobati dengan pemberian obat obat pemicu ovulasi. dan jika memungkinkan bisa dilakukan pemeriksaan hormon FSH, LH dan PRL. Namun, pada setiap wanita yang berusia 35 tahun harus dilakukan kuretase diagnostik untuk menyingkirkan adanya keganasan. Memberikan anti perdarahan seperti ergometrin tablet/injeksi, KIEM untuk pemeriksaan selanjutnya, serta merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.













KASUS

Pada tanggal 17 Maret 2011, seorang ibu umur 35 tahun bernama Ny “T” P2A0 datang kepada BPS Sayang Ibu dengan keluhan perdarahan haidnya melebihi dari haid yang biasanya. Biasanya ganti pembalut hanya 2 kali sehari, tetapi kali ini sampai 6 kali sehari. Ny “K” merasa cemas dengan kejadian ini.




















ASUHAN KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N USIA 35 TAHUN P2A0
DENGAN HIPERMENORE
DI BPS SAYANG IBU
Jl. Gendol No.5, Tempel, Sleman, Yogyakarta

No. Register : 547323
Tanggal / jam : 17 Maret 2011, pukul 10.00 WIB
Tempat : BPS Sayang Ibu
I. DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS Istri Suami
Nama : Ny. T Tn. K
Umur : 35 Tahun 40 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA S1
Pekerjaan : Wiraswasta PNS
Alamat : Jl. Godean no. 9 Jl. Godean no. 9
Yogyakarta. Yogyakarta
No. telp. 085729123XXX 085764323XXX

1. Alasan kunjungan
Ibu ingin memeriksakan kondisi kesehatanya
2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh jumlah haidnya melebihi jumlah haid normal.
3. Riwayat Menstruasi :
HPHT : 10 Februari 2011 siklus : 28 hari Lama : 5 hari
Jumlah : 6x ganti pembalut/hari konsistensi cair warna merah
4. Riwayat Obstetri :
Jumlah anak yang dimiliki : 2 orang
No Jenis Kelamin Persalinan Penolong Komplikasi Lahir
1

2

Perempuan

Laki-laki

Normal sponta pervaginam
Normal spontan pervaginam
Bidan

Bidan

-

-

Th 2001

Th 2003



5. Riwayat Kontrasepsi
Ibu memakai kontrasepsi jenis kondom.
6. Riwayat Kesehatan:
- Penyakit yang sedang/pernah diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular, menurun dan menahun seperti hipertensi, DM, dan HIV/AIDS.
- Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada atau sedang menderita penyakit menular, menurun dan menahun seperti hipertensi, DM, penyakit cardiovaskuler dan HIV/AIDS.
7. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari :
Pola Nutrisi :
Makan Minum
Frekuensi 3x/hari 8 gelas/hari
Macam Nasi, lauk, sayur Air putih
Jumlah 1 porsi 1 gelas
Keluhan - -



\
Pola Eliminasi :
BAB BAK
Frekuensi 1x/2 hari 5-6x/hari
Warna Kuning kecoklatan kuning
Bau Khas khas
Konsistensi Agak lembek cair
Jumlah

8. Pola Aktivitas
- Personal Hygiene : ibu mandi 2x/hari,ganti baju 2x/hari,
- Kegiatan sehari-hari : bekerja, mencuci, memasak, membersihkan rumah
- Istirahat dan tidur : 6-8 jam/hari
- Seksualitas : 3 hari sekali tanpa ada keluhan
9. Riwayat Psikososial Spiritual :
- Ibu tinggal dengan suami dan anak-anaknya
- Hubungan ibu, suami, keluarga dan masyarakat baik
- Ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini
- Ibu sebagi seorang muslim taat melaksanakan sholat 5 waktu
II. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
b. Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x /menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 20x /menit
c. TB/BB/LILA : 156 cm/ 50 kg/ 27 cm.
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : mesosefal
Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak juling
Mulut : simetris, tidak ada caries, tidak berbau, tidak ada tanda-tanda sianosis
Leher : tidak ada massa tumor, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid maupun vena jugula
b. Payudara : simetris, puting menonjol, tidak ada massa tumor
c. Abdomen
Inspeksi : simetris kiri-kanan
Palpasi : TFU tidak teraba, tidak ada massa tumor, ada nyeri tekan
d. Genital :
Varices : tidak ada varices
Kel. Bartholini : tidak ada pembengkakan
Pengeluaran : darah segar sebanyak 6x pembalut.
Perineum : ada jaringan parut
Anus : tidak ada haemoroid
e. Ekstremitas :
kaki : simetris, kuku pendek dan bersih, reflek +/+
tangan : simetris, kuku pendek dan bersih

3. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium : Hb, hasil : 10 gr%
b. Pemeriksaan penunjang yang lain : tidak dilakukan

III. ASSASMENT, tanggal 17 Maret 2011 pukul 10.30 WIB
Seorang Ibu umur 35 tahun P2A0 dengan hipermenorrea.
IV. PLANNING, tanggal 17 Maret 2011 pukul 10.30 WIB
1) Menyampaikan pada ibu Dan suami tentang hasil pemeriksaan
- Ibu dan suami mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2) Memberikan saran kepada ibu agar tetap tenang dalam menerima kondisinya supaya keadaannya juga tidak menurun
- Ibu bersedia agar selalu tenang agar kondisinya tidak menurun
3) Memberikan konseling kepada ibu agar tetap menjaga personal hygiene
- Ibu bersedia tetap menjaga personal hygienenya
4) Menganjurkan ibu agar makan makanan yang bergizi (banyak sayur, buah-buahan, dan tablet Fe).
- Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan anjuran bidan
5) Memberikan terapi medis berupa pemberian tablet Fe 1x1/hari.
- Ibu sudah menerima dan mengerti aturan minum obatnya
6) Memberikan terapi pil KB dengan kadar progesteron yang tinggi
- Ibu sudah menerima dan mengerti aturan minum obatnya
7) Merujuk ke pelayanan kesehatan yang tingkatnya lebih tinggi yaitu Rumah Sakit apabila terjadi komplikasi
- Ibu mengerti dan akan mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk periapan rujukan.
8) Mendokumentasikan asuhan
- Pendokumentasian telah dilakukan
TTD

(Nama Terang Bidan)





BAB III
PEMBAHASAN
Dari data subjektif Ibu mengeluh jumlah haidnya melebihi jumlah haid normal dan terasa nyeri, dan mengatakan 6x ganti pembalut/hari dari data objektif pula didapatkan nyeri tekan pada palpasi perut dan pemeriksaan Hb sebesar 10 gr%. Dari data subjektif dan objektif tersebut diatas ibu mengalami hipermenor. Ciri-ciri terjadinya hipermenore adalah Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi. Biasanya melakukan pergantian pembalut sebanyak 5−6 kali per hari yang setiap pembalutnya basah seluruhnya. Umumnya jumlah darah menstruasi yang normal adalah sekitar 30 cc per hari, dan lama haid 4-6 hari. Jika darah menstruasi seseorang mencapai 80cc, itu sudah abnormal. Ibu mengalami beberapa cirri seeprti tersebut. Penanganan yang dilakukan yaitu Pada kelainan hormonal dapat diberikan beberapa jenis terapi hormon, progesteron seperti MPA 10mg /hari, didrogesteron 10mg/hari, dari hari ke 16-25 siklus haid. Dapat pula diberi kombinasi progesteron dan esterogen dari hari 16-25 siklus haid. Jika obat-obat tersebut tidak bisa dijangkau oleh pasien kita dapat memberikan terapi pil KB dengan kadar progesteron yang tinggi.












BAB VI
PENUTUP
1. KESIMPULAN
SARAN
a. Bagi bidan
- Bidan harus jeli dalam pemeriksaan subjektif dan objektif pada pasien dengan hipermenore.
- Bidan harus segera merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi ketika menjumpai pasien hipermenore dengan komplikasi.
b. Bagi pasien
- Agar jeli mewaspai bahaya munculnya gejala-gejala kelainan pada organ ginekologinya.
- Jika merasakan ada kelainan di sekitar organ ginekologisnya agar selalu cepat memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan.













DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo Sarwono.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta:YYBSP
Baziad Ali,dkk.1993.Endokrinologi ginekologi.jakarta:KSERI
Arif Mansjoer, dkk.2001.Kapita selekta kedokteran.Jakarta:Media Aesculapius

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post