Nutrisi



0 komentar
Zat gizi/nutrien peningkat imunitas (Immune - boosting nutrients)
Kekuatan imunitas (kekebalan tubuh) secara menyeluruh tergantung pada
pasokan vitamin dan mineral yang optimal.
Defisiensi (kekurangan) vitamin A, B1, B2, B6, B12, asam folik (folic acid),
C dan E mengurangi imunitas, sebagaimana halnya kekurangan besi, seng,
magnesium dan selenium.
Vitamin B1, B2 and B5 mempunyai dampak peningkatan imunitas yang lebih
lembut/ringan dibandingkan dengan vitamin B6.
Produksi antibodi, yang sangat penting untuk setiap infeksi, tergantung
pada B6, yang berfungsi sebagai sel T (T-cell), B12 dan asam folik (folic acid) dibutuhkan untuk produksi sel-sel imunitas baru dalam tempo singkat untuk menghadapi sel-sel musuh,
Imunitas dapat ditingkatkan dengan sangat efektif dengan kombinasi nutrien, Selenium, besi, mangan, tembaga and seng dikaitkan dengan antioksidasi dan
telah terbukti mempengaruhi daya imunitas secara positif. Yang paling penting adalah selenium dan seng.

Vitamin C tidak perlu dipertanyakan lagi adalah nutrien utama peningkat
imunitas (master immune- boosting nutrient), Vitamin C membantu sel-sel imunitas menjadi dewasa, meningkatkan performansi (unjuk kerja) antibodi dan makrofagis (macrophages).
Vitamin C adalah anti-virus, anti-bakteri dan dapat menghancurkan racun yang diproduksi bakteri, Vitamin Vitamin yang dapat disimpan tubuh kita dalam jumlah banyak Vitamin A, D, E dan B12 dapat disimpan dalam tubuh dalam jangka waktu yang cukup lama, Simpanan ini melindungi tubuh dari kekurangan jangka pendek. Vitamin D, diperoleh dari sinar surya yang mengenai kulit tubuh pada musim panas yang menyediakan pasokannya pada musim dingin.
Tubuh dapat mengatur penyimpanan ini namun bila kita mengkonsumsi
produk hewani bahkan dalam tingkat yang moderat sekalipun akan terjadi kelebihan
vitamin A dan D yang akan menimbulkan dampak buruk, Meskipun tubuh memproduksi vitamin A dari karoten yang terkandung dalam sayur dan buah, memakan sayur dan buah dalam jumlah besar tidak akan menyebabkan kelebihan vitamin A, dan juga tidak akan menyebabkan kelebihan vitamin D dari sinar surya.
Pada negara berkembang, kekurangan lemak - pelarut vitamin A, D, E, (dan
K, yang disimpan sedikit sekali dalam tubuh) lebih disebabkan oleh pola pemilihan
makanan yang buruk, dan kekurangan vitamin D lebih disebabkan oleh jarang keluar rumah untuk mendapatkan sinar surya, Sebagian orang sangat beresiko karena tubuh mereka sulit menyerap lemak, karena penyakit atau karena efek samping dari obat-obatan, seperti obat
penurun kolesterol atau pengunaan rutin laksatif, Karena dibiarkan dalam udara terbuka dalam jangka waktu lama, dan karena suhu tinggi selama pemasakan, sebagian vitamin A dan vitamin E dalam makanan hilang.
Lemak yang melarutkan vitamin tidak perlu berasal dari makanan berkadar
lemak tinggi, ada banyak jenis makanan berkadar lemak rendah yang baik
untuk melarutkan vitamin, Vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit sekali oleh tubuh kita Vitamin B kompleks dan vitamin C dan K disimpan sedikit sekali oleh tubuh,
jadi masukan setiap hari adalah penting, meskipun tubuh dapat memproduksi
vitamin K sebanyak mungkin jika memang dibutuhkan, Kontak dengan air dapat mencuci vitamin ini dari makanan, misalnya dalam proses pengalengan, perendaman atau ketika dimasak dengan air dalam jumlah besar.

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post