Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah  merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan  untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk  mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan kelu-arga dan  masyarakat sesuai dengan keberadaannya. 
Sebagai wujud nyata  pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah  telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang.  Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia,  pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan  kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit. 
Posyandu lansia  adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu  wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat  dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan  Posyandu lansia  merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan  kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas  dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat  dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Tujuan  Posyandu Lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
a.  Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,  sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan  lansia
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta  masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan  komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
Mekanisme Pelayanan  Posyandu Lansia
Berbeda  dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang  diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan  kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota  penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja  seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan 3  meja, dengan kegiatan sebagai berikut :
- Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan
-  Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa  tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan  rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.
- Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.
Kendala Pelaksanaan  Posyandu Lansia
Beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu antara lain :
a. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu. 
Pengetahuan  lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman  pribadi dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan  posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara  hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang  melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi  meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong  minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu  lansia
b. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
Jarak  posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa  harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya  tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi  posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi  lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau  lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah yang  lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia  untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini  merupakan faktor eksternal dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri  posyandu lansia.
c. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu.
Dukungan  keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia  untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi  motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk  mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika  lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala  permasalahan bersama lansia.
d. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu.
Penilaian  pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas  kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan  sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau  mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat  dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk  bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan  potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu  dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons
Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia 
Pelayanan  Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik  dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat  (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini)  atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. 
Jenis Pelayanan  Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia seperti  tercantum dalam situs Pemerintah Kota Jogjakarta adalah:  
a.  Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam  kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun  tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya. 
b. Pemeriksaan  status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional  dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit. 
c. Pemeriksaan  status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan  dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit. 
e. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat 
f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes mellitus) 
g. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal. 
h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. dan 
i. Penyuluhan Kesehatan.
Kegiatan  lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti  Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan  dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia,  gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran.
Untuk kelancaran  pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan  prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat  terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan,  timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi  meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, Kartu Menuju Sehat  (KMS) lansia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 


7 komentar:
informasi yang bermanfaat ..
obat jantung
Terimakasih :))
Sukses untuk puskesmasya, semuanya bermanfaat
Obat Asam Lambung Tradisional
Obat Darah Tinggi Tradisional
Cara Menjadi Agen Ace Maxs
nice info dan salam kenla ja !
ditunggu kunjungan baliknya
Cara Mengobati Kanker Payudara
Inshaallah aamiin. . Okesip.. makasih yaaaa :))
Okesip makasih ya. . Salam kenal juga :))
sumbernya darimana kak?
Posting Komentar