ASUHAN KEBIDANAN PADA Nn. N UMUR 19 TAHUN DENGAN AMENORE PRIMER DI BPS KASIH IBU



0 komentar
Jl. Gampingan Baru No. 105, Bantul, Yogyakarta







Disusun Oleh :
Pinky Defita 090105131
Isnaini Nur A 090105132
Fajar Ayu G 090105133
Marwati 090105134
Muharia 090105135


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA
2010
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Syukur alhamdulilah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penyusun diperkenankan untuk menyelesaikan makalah asuhan kebidanan IV B sebagai syarat untuk melengkapi tugas pada semester genap tahun pelajaran 2011 di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Tidak lupa penyusun sampaikan rasa terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini :
1. Ibu Hikmah selaku dosen mata kuliah askeb IV B
2. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan belajar yang tinggi
3. Teman- teman tersayang yang telah memberikan bantuan moral dan material sehingga memperlancar tersusunnya makalah ini.
Penyusun mengharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini.
Wassalamu’aaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Yogyakarta , 15 Maret 2011

Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam masa kanak-kanak ovarium boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat, belum menunaikan faalnya dengan baik. Baru jika terjadi pubertas ( akil balig ), maka terjadilah perubahan-perubahan dalam ovarium yang mengakibatkan pula perubahan-perubahan besar pada seluruh badan wanita tersebut. Pubertas tercapai pada umur 12-16 tahun dan dipengaruhi oleh keturunan, bangsa, iklim, dan lingkungan. Kejadian yang terpenting dalam pubertas ialah timbulnya haid yang pertama kali ( menarche ). Walaupun begitu menarche merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal terjadi pertumbuhan payudara ( thelarche ), kemudian tumbuh rambut kemaluan ( pubarche ), disusul dengan tumbuhnya rambut di ketiak. Setelah tu barulah terjadi menarche, dan sesudah itu haid datang secara siklik. Haid ( menstruasi ) adalah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan menunaikan faalnya. Secara fisiologis menstruasi adalah proses hormonal dalam tubuh wanita sebagai hasil dari pelepasan ovum. Pelepasan itu terjadi ketika ovum yang ada di ovarium tidak dibuahi.Amenore adalah absennya perdarahan menstruasi. Amenore normal terjadi pada wanita prepubertal, kehamilan, dan postmenopause. Pada wanita usiareproduktif, yang harus diperhatikan pertama kali dalam mendiagnosa etiologi dari amenore adalah kehamilan. Apabila tidak ada kehamilan, barulah kita harus mencari alternatif lain untuk mencari etiologi dari amenore itu sendiri.Amenore primer : Ketika wanita 16 tahun dengan pertumbuhan seksual sekunder normal atau 14 tahun tanpa adanya pertumbuhan seksual sekunder; tidak mendapatkan menstruasiDiagnosa yang terjadi pada amenore primer termasuk diantaranya vaginal agenesis, sindroma insensitifitas androgen, sinroma Turner. Diagnosa yang lain tergantung pada pemeriksaan yang lain.

B. Tujuan
Tujuan umum: untuk mengetahui gambaran tentang gangguan mestruasi salah satunya aminore.
Tujuan khusus:
1. Agar bidan dapat memberikan KIE kepada para remaja dengan gangguan mestruasi amenore
2. Menambah wawasan serta ilmu mengenai gangguan mestruasi amenore.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI
Amenore adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi,meskipun berdasarkan periode mentruasi seharusnya wanita tersebut mengalami menstruasi. Amenore dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
a. Amenore primer : Ketika wanita 16 tahun dengan pertumbuhan seksual sekunder normal atau 14 tahun tanpa adanya pertumbuhan seksual sekunder; tidak mendapatkan menstruasi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik
b. Amenore sekunder : Ketika wanita yang pernah mendapatkan menstruasi, tetapi kemudian berhenti setelah periode. Diagnosa yang terjadi pada amenore primer termasuk diantaranya vaginal agenesis, sindroma insensitifitas androgen, sinroma Turner. Diagnosa yang lain tergantung pada pemeriksaan yang lain.
2. ANAMNESIS
Anamnesis yang akurat berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan sejak kanak-kanak, termasuk tinggi, berat badan dan usia saat pertama kali mengalami pertumbuhan payudara dan pertumbuhan rambut kemaluan.
Dapatkan pula informasi anggota keluarga yang lain (ibu dan saudara wanita) mengenai usia mereka pada saat menstruasi pertama, karena biasanya antara ibu dan anak-anaknya pertama kali mendapatkan menstruasi hanya berselang 1 tahun.
Informasi tentang banyaknya perdarahan, lama menstruasi, dan periode menstruasi terakhir juga perlu untuk ditanyakan.Riwayat penyakit kronis yang pernah diderita, trauma, operasi, dan pengobatan juga penting untuk ditanyakan.
Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual, penggunaan narkoba, olahraga, diet, situasi di rumah dan sekolah, dan kelainan psikisnya juga penting untuk ditanyakan.
Gejala-gejala klinis yang lain seperti gejala vasomotor, panas badan, galactorrhea, nyeri kepala, lemah badan, pendengaran berkurang, perubahan pada penglihatan juga harus ditanyakan.
3. PENYEBAB
1) Amenore Primer
a. Kelainan kromosom
b. Masalah hipotalamus
c. Hipofisis
d. Kurangnya organ reproduksi
e. Struktural abnormal pada vagina
1. Disebut Hymen imperforata, yaitu selaput dara tidak berlubang. Sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar. Biasanya keadaan ini diketahui bila cewek sudah waktunya mens tetapi belum mendapatkannya. Dia mengeluh sakit perut setiap bulan. Untuk mengatasi hal ini biasanya dioperasi untuk melubangi selaput daranya.
2. Menstruasi anovulatoire, yaitu rangsangan hormon-hormon yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim, hingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit. Kurangnya rangsangan hormon ini menyebabkan endometrium tidak terbentuk dan keadaan ini menyebabkan cewek tidak mengalami masa subur karena sel telur tidak terbentuk. Pengobatannya dengan terapi hormon.
2) Penyebab Amenore Sekunder
a. Kehamilan
b. Kontrasepsi
c. Menyusui
d. Stres
e. Obat-obatan
f. Ketidakseimbangan hormone
g. Berat badan rendah
h. Olahraga berlebihan
i. Kerusakan tiroid
j. Masalah di jaringan rahim
k. Ketidakcukupan ovarium primer.
4. GEJALA
Indikasi utama amenore adalah bahwa seseorang tidak memiliki periode menstruasi:
a. Tidak mengalami periode menstruasi pada usia 16 tahun.
b. Pada amenore sekunder, tidak mengalami menstruasi selama tiga sampai enam bulan atau lebih.
5. PERAWATAN
Pengobatan tergantung pada penyebab amenore. Dokter mungkin menyarankan melakukan perubahan pada gaya hidup, berat badan, aktivitas fisik atau tingkat stres. Sedangkan pada Amenore tiroid atau disebabkan oleh gangguan hipofisis dapat diobati dengan obat-obatan.

6. PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik, yang pertama kali diperiksa adalah tanda vital, termasuk tinggi badan, berat badan dan perkembangan seksual. Pemeriksaan fisik yang lain adalah sebagai berikut :
Keadaan umum :
a. Anoreksia-cacheksia, bradikardi, hipotensi, dan hipotermi.
b. Tumor hipofise-perubahan pada funduskopi, gangguan lapang pandang, dan tanda-tanda saraf kranial.
c. Sindroma polikistik ovarium-jerawat, akantosis, dan obesitas.
d. Inflammatory bowel disease-Fisura, skin tags, adanya darah pada pemeriksaan rektal.
e. Gonadal dysgenesis ( sindroma Turner )- webbed neck, lambatnya perkembangan payudara.
Keadaan payudara
a. Galactorrhea-palpasi payudara.
b. Terlambatnya pubertas- diikuti oleh rambut kemaluan yang jarang.
c. Gonadal dysgenesis (sindroma Turner )- tidak berkembangnya payudara dengan normalnya pertumbuhan rambut kemaluan.
Keadaan rambut kemaluan dan genitalia eksternal
a. Hiperandrogenisme- distribusi rambut kemaluan dan adanya rambut di wajah.
b. Sindroma insensitifitas androgen- Tidak ada atau jarangnya rambut ketiak dan kemaluan dengan perkembangan payudara.
c. Terlambatnya pubertas- tidak disertai dengan perkembangan payudara.
d. Tumor adrenal atau ovarium- clitoromegali, virilisasi.
e. Massa pelvis- kehamilan, massaovarium, dan genital anomali.
Keadaan vagina
a. Imperforasi himen- menggembung atau edema pada vagina eksternal.
b. Agenesis ( Sindroma Rokitansky-Hauser )- menyempitnya vagina tanpa uterus dan rambut kemaluan normal.
c. Sindroma insensitifitas androgen- menyempitnya vagina tanpa uterus dan tidak adanya rambut kemaluan.
Uterus : Bila uterus membesar, kehamilan bisa diperhitungkan.
Cervix : Periksa lubang vagina, estrogen bereaksi dengan mukosa vagina dan sekresi mukus. Adanya mukus adalah tanda bahwa estradiol sedang diproduksi oleh ovarium.Kekurangan mukus dan keringnya vagina adalah tanda bahwa tidak adanya estradiol yang sedang diproduksi.
7. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pertimbangkan untuk melakukan tes laboratorium : CBC, erithrocyte sedimentation rate ( ESR ), thyroid- stimulating hormone ( TSH ), boneage, FSH dan LH, fungsi hati, BUN, kreatinin, urinalisis ( UA ), urin HCG, karyotyping, dehydroepiandrosterone sulfat ( DHEAS ), androstenedione, testosterone, adrenal suppresion test untuk 17- hydroxyprogesterone, pelvic ultrasound, MRI, dan kemungkinan radiograf untuk melihat sella turcica. Yang terakhir ini dapat mendeteksi lesi hipofise di dasar kelenjar hipofise dan dapat mengganggu sella itu sendiri.Banyak ahli yang lebih memilih MRI daripada radiograf untuk melihat sella apabila mencari CNS penyebab amenore.











BAB III
KASUS
Nn.N usia 19 tahun datang kepada bidan di desa Serangan dengann keluhan cemas karena tidak mengalami haid padahal umurnya sudah 19 tahun. Sepengetahuannya seharusnya di umurnya 19 tahun sudah mendapatkan mestruasi.

















BAB IV
PEMBAHASAN
Sesuai dengan kasus di atas, yang pertama kali harus dilakukan oleh seorang bidan adalah melakukan anamnesa
Nn.N mengatakan belum juga haid padahal umurnya sudah 19 tahun, dia belum menikah, belum pernah melakukan hubungan seksual, keluarga da riwayat DM dan tidak ada keputihan
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah 90/60 mmHg, Nadi 70 kali permenit, Pernafasan 20 kali permenit, Suhu 35,5 0C, TB 145 cm, BB 34 kg, ada nyeri perut bagian bawah, PP test negative (-).
Dari data di atas dapat disimpulkan Nn.N mengalami amenore primer patologis.
Sebagai bidan asuhan yang perlu diberikan adalah
1. Menjelasakan pada pasien tentang hasil pemeriksaan bahwa pasien kemungkinan mengalami amenore primer
Pasien mengerti penjelasaan bidan
2. Memberitahu pada pasien untuk memastikan penyebabnya harus dilakukan pemeriksaan lebih lengkap sehingga pasien perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
Pasien mengerti dan akan sesegera mungkin melakukan pemeriksaan di rumah sakit
3. Memberikan dukungan moril pada pasien untuk mengurangi kecemasan
Pasien berusaha tegar menerima keadaannya sekarang



ASUHAN KEBIDANANPADA Nn. N UMUR 19 TAHUN DENGAN AMENORE PRIMER PATOLOGIS
DI BPS KASIH IBU
Jl. Gampingan Baru No. 105, Bantul, Yogyakarta

No. Register : 101010
Tanggal pengkajian : 15 Maret 2011
Pukul : 10.15 WIB
Oleh : Bidan Ema
PENGKAJIAN DATA
Biodata / Identitas pasien orangtua
1. Nama : Nn. N Tn. B
2. Umur : 19 tahun 28 tahun
3. Agama : Islam Islam
4. Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia
5. Pendidikan : SMA Sarjana
6. Pekerjaan : Karyawan swasta PNS
7. Alamat : Jln. Gunung Pring No. 415, RT 05/RW 01 Muntilan Magelang Jawa Tengah
8. No. Telp : 081234567xxx 081234566xxx

DATA SUBYEKTIF
1. Kunjungan saat ini kunjungan pertama kunjungan ulang
Keluhan utama
Pasien mengatakan sampai saat ini, umur 19 tahun belum menstruasi.

2. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan bahwa dia belum menikah
3. Riwayat menstruasi
Pasien mengatakan bahwa dia belum pernah menstruasi
4. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: P0Ab0Ah0
5. Riwayat kontrasepsi yang digunakan: pasien belum pernah menggunakan alat/ metode kontrasepsi
6. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita
Pasien mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, DM, jantung, TBC
b. Penyakit yang pernah/ sedang di derita keluarga
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang pernah dan sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, jantung, TBC, keganasan, ada riwayat DM.
c. Riwayat penyakit ginekologi
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit ginekologi
d. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan sampai umur 19 tahun ini masih belum menstruasi. Pasien belum pernah memeriksakan kondisinya
7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola nutrisi makan minum
Frekuensi 3 kali sehari 6-8 kali sehari
Macam nasi, sayur, lauk air putih, the, susu
Jumlah 1 porsi habis 1 gelas habis
Keluhan tidak ada tidak ada
b. Pola eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1 kali sehari 5-6 kali sehari
Warna kuning kuning jernih
Bau khas khas
Konsistensi lunak encer
Keluhan tidak ada tidak ada
c. Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari: sehari – hari pasien mengerjakan pekerjaan administrasi di kantor tempat bekerja dan mengerjakan pekerjaan rumah.
Istirahat/ tidur: siang tidak pernah, malam 7 jam
Seksualitas: belum pernah melakukan hubungan seksual
d. Personal hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali perhari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin: saat mandi, sehabis buang air kecil dan besar.
Kebiasaan mengganti pakaian dalam: setiap habis mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan: katun
8. Keadaan psiko social spiritual
a. Pengetahuan pasien tentang gangguan/ penyakit yang diderita saat ini
Menurut pasien, apa yang dialaminya tidak normal
b. Pengetahuan pasien tentang kesehatan reproduksi
Menurut pasien, menstruasi seharusnya sudah dialami pada umur ≤ 16 tahun.
c. Keadaan pasien sekarang
Pasien khawatir dengan keadaannya saat ini dan takut sesuatu terjadi padanya
d. Hubungan dengan keluarga
Hubungan pasien dengan keluarganya sangat baik
e. Dukungan keluarga
Keluarga menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan agar dapat diketahui penyebab pasien belum juga haid.
f. Ketaatan beribadah
Pasien taat menjalankan sholat 5 waktu dan menutup aurat

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum baik, kesadaran composmenthis
b. Tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 70 kali permenit
Pernafasan : 20 kali permenit
Suhu : 35,5 0C
c. TB : 145 cm
BB : 34 kg
d. Kepala dan leher
Hiperpigmentasi : tidak ada hiperpigmentasi pada wajah dan leher
Mata : simetris, sclera putih, konjungtiva merah mudah
Mulut : bibir merah muda, lembab
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
e. Payudara : pembesaran payudara tidak normal
f. Abdomen : ada nyeri tekan pada perut bagian bawah
g. Ekstermitas
Edema : tidak ada
Varices : tidak ada
Reflek patella : +
h. Genetalia luar
Tanda chadwich : tidak ada
Varices : tidak ada
Bekas luka :tidak ada
Kelenjar bartholini: tidak ada pembengkakan kelenjar bartolini
Pengeluaran : tidak ada lendir darah atau pun keputihan yang keluar
i. Anus : tidak ada hemoroit
2. Pemeriksaan dalam/ ginekologis
Tidak dilakukan, karena pasien belum pernah menikah atau masih gadis
3. Pemeriksaan penunjang
PP Test ( - )
ASSESSMENT
1. Diagnosis kebidanan
Nn. N P0A0Ah0 usia 19 tahun, dengan amenore primer patologi
2. Masalah
Tidak haid – haid sampai umur 19 tahun
3. Kebutuhan
Memberikan KIE kemungkinan penyebab belum haidnya pasien
4. Diagnose potensial
Kelainan congenital atau kelainan genetik
5. Masalah potensial
Terdapat kelainan pada alat genetalianya
6. Kebutuhan tidakan segera berdasarkan kondisi klien
a. Mandiri
KIE tentang kemungkinan penyebab belum haid
b. Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter Obsgyn untuk pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan lebih lanjut
c. Merujuk
PLANNING tanggal 15 Maret 2011 pukul 10.30 WIB
4. Menjelasakan pada pasien tentang hasil pemeriksaan bahwa pasien kemungkinan mengalami amenore primer
Pasien mengerti penjelasaan bidan
5. Memberitahu pada pasien untuk memastikan penyebabnya harus dilakukan pemeriksaan lebih lengkap sehingga pasien perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
Pasien mengerti dan akan sesegera mungkin melakukan pemeriksaan di rumah sakit
6. Memberikan dukungan moril pada pasien untuk mengurangi kecemasan
Pasien berusaha tegar menerima keadaannya sekarang

TTD
Bidan Ema


























BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Amenore adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi,meskipun berdasarkan periode mentruasi seharusnya wanita tersebut mengalami menstruasi. Amenore dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : Amenore primer : Ketika wanita 16 tahun dengan pertumbuhan seksual sekunder normal atau 14 tahun tanpa adanya pertumbuhan seksual sekunder; tidak mendapatkan menstruasi. Dan amenore sekunder : Ketika wanita yang pernah mendapatkan menstruasi, tidak mendapatkan menstruasi


B. SARAN
1. Untuk bidan: dalam memberikan asuhan kepada pasiennya harus secara holistic yaitu meninjau secara fisik, psikologis dan social
2. Untuk keluarga: diharapkan dapat memberikan motivasi kepada anaknya tentang masalah yang sedang dialaminya sehingga pasien merasa lebih tenang terhadap kondisi yang sedang dihadapinya.











DAFTAR PUSTAKA

http://drdidiksuprayitno.blogspot.com/2010/09/gangguan-siklus-haid_2970.html
http://idmgarut.wordpress.com/2009/01/25/gangguan-dan-kelainan-menstruasi/
http://karyatulisilmiahkeperawatan.blogspot.com/2009/05/amenore.html
http://kaskus.us/showthread.php?t=3819839
http://whandi.net/pengertian-amenorea.html
http://zumrohhasanah.wordpress.com/2010/07/07/haid-gangguan-dan-masalahnya-dalam-sistem-reproduksi/
Maryanti, Dwi. 2009. “Kesehatan Reproduksi”. Yogyakarta: Nuha Medika

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post