ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. B UMUR 30 TAHUN DENGAN KISTA VAGINA



0 komentar
DI BPS KASIH IBU
Jl. Gampingan Baru No. 105, Bantul, Yogyakarta






Disusun Oleh :
Pinky Defita 090105131
Isnaini Nur A 090105132
Fajar Ayu G 090105133
Marwati 090105134
Muharia 090105135
Anita Rahmawati 090105136
Hermia Lailatul Hidayah 090105137
Arwinda Nur Fitriana 090105138

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Syukur alhamdulilah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penyusun diperkenankan untuk menyelesaikan makalah asuhan kebidanan IV B sebagai syarat untuk melengkapi tugas pada semester genap tahun pelajaran 2011 di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Tidak lupa penyusun sampaikan rasa terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini :
1. Ibu Rina selaku dosen mata kuliah askeb IV B
2. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan belajar yang tinggi
3. Teman- teman tersayang yang telah memberikan bantuan moral dan material sehingga memperlancar tersusunnya makalah ini.
Penyusun mengharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini.
Wassalamu’aaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Yogyakarta , April 2011

Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organ reproduksi baik laki-laki maupun perempuan mempunyai bentuk dan fungsi yang bebeda. Disini kami akan membahas tentang organ reproduksi perempuan, yang mungkin dapat terjadi gangguan yang menyebabkan gangguan reproduksi sehingga menghambat kerja dari organ reproduksi itu sendiri .
Disini kami akan membahas tentang salah satu gangguan yang terjadi pada organ reproduksi perempuan yaitu Kista. Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kista vagina ?
2. Apa penyebab dan gejala kista vagina ?
3. Bagaimana patofisiologi pada kista vagina ?
4. Bagaimana tindakan dan penatalaksanaan dari kista vagina ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kista vagina
2. Untuk mengetahui penyebab dan gejala kista vagina
3. Untuk mengetahui patofisiologi pada kista vagina
4. Untuk menambah pengetahuan tentang tindakan dan penatalaksanaan dari kista vagina
D. Manfaat
1. Memberikan penjelasan pada perempuan tentang gangguan reproduktif mengenai hal-hal yang terjadi bila mengalami kista vagina .
2. Memberikan informasi tentang pengobatan kepada perempuan apabila terkena kista vagina .

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya.
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu:
a. Non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan.
b. Kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya.
Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epidermal.
Kista berupa penumpukan cairan menggelembung berisi udara. Ada macam-macam kista tapi yang paling sering ditemukan adalah kista gartner atau duktus muller. Bentuknya seperti gelembung air atau bisul. Kista di vagina bisa mempersempit lubang vagina yang akhirnya akan menghambat persalinan. Bahkan jika bentuknya besar, bisa menghalangi hubungan intim dan akibatnya malah tak bisa hamil. Karenanya, jika ibu menemukan kista di vaginanya, harus segera dioperasi agar bisa hamil.
Bila setelah hamil dijumpai ada kista, harus dilakukan operasi ketika usia kehamilan masih muda, sekitar 3-4 bulan. Jika sudah telanjur, harus dilakukan operasi sesar.




I. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium invaginasi yang sederhana dari epitel germinal sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan kista yang luas terjadi pembentukan papil-papil kearah dalam tumor kistik.

II. Etiologi
Faktor yang menyebabkan gajala kista meliputi;
1. Gaya hidup tidak sehat.
1. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
2. Zat tambahan pada makanan
3. Kurang olah raga
4. Merokok dan konsumsi alcohol
5. Terpapar denga polusi dan agen infeksius
6. Sering stress
2. Faktor genetic.
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

III. Tanda dan Gejala
Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.
Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;
1. Gangguan haid
2. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
3. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
4. Nyeri saat bersenggama.

IV. Hubungannya dengan Janin
Kista yang besar bisa menimbulkan kelainan letak janin dalam kandungan, atau menghalangi turunnya kepala di jalan lahir pada waktu persalinan. Oleh karena itu bila ditemukan kista permanen yang besar, maka perlu tindakan pembedahan pada kehamilan sekitar 18 minggu. Bila kista yang besar tersebut tidak menghalangi jalan lahir atau tidak menimbulkan gejala sakit, operasi dapat dilakukan 3 bulan setelah ibu melahirkan. Jadi, tindakan yang diambil dokter sangat ditentukan oleh jenis kista, ukuran dan letaknya di jalan lahir serta keluhan dari ibu hamil itu sendiri.

V. Tindakan
Cara yang paling efektif untuk mengatasi kista yaitu:
1. Dengan mengangkat kista melalui operasi. Namun, tindakan pengobatan tersebut hingga kini belum memberikan hasil yang memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista tidak menjamin kista tidak akan tumbuh kembali nantinya. Selama seorang wanita masih memproduksi sel telur, maka potensi untuk tumbuh kista akan tetap ada. Namun, dengan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran kaum wanita saat ini untuk memeriksakan organ reproduksinya merupakan langkah awal yang tepat untuk mengurangi risiko terjadinya kista.
2. Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.
Penderita kanker ovarium stadium dini dapat ditangani dengan operasi yang kemudian dilanjutkan dengan terapi. Bila kanker ovarium telah memasuki stadium lanjut baru di lakukan kemoterapi atau radiasi.


























BAB III
KASUS

Seorang ibu rumah tangga bernama Ny. bebeb dengan umur 30 tahun, datang bersama suaminya ke BPS Amanah untuk memeriksakan keadaanya kerena Ny. bebeb mengeluh bahwa terasa nyeri saat berhubungan suami istri, perut terasa terasa tidak nyaman.

















BAB IV
PEMBAHASAN
Sesuai dengan kasus di atas, yang pertama kali harus dilakukan oleh seorang bidan adalah melakukan anamnesa. Dari kasus yang dialami oleh ibu Bebeb merupakan suatu hal yang sangat menggangu kehidupan ibu Bebeb. Dari anamnese yang dilakukan, sebaiknya dilakukan rujukan pada dokter obsgyn agar tidak menimbulkan ganggauan yang lebih gawat lagi.
Nn.N mengatakan nyeri pada saat berhubungan suami istri, dia sudah menikah.
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 84 kali permenit, Pernafasan 20 kali permenit, Suhu 36 0C, TB 155 cm, BB 50 kg, ada nyeri perut, PP test negative (-).
Dari data di atas dapat disimpulkan Nn.N mengalami kista vagina.
Sebagai bidan asuhan yang perlu diberikan adalah
1. Menjelasakan pada pasien tentang hasil pemeriksaan bahwa pasien kemungkinan mengalami kista vagina.
Pasien mengerti penjelasaan bidan
2. Memberitahu pada pasien untuk memastikan penyebabnya harus dilakukan pemeriksaan lebih lengkap sehingga pasien perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
Pasien mengerti dan akan sesegera mungkin melakukan pemeriksaan di rumah sakit
3. Memberikan dukungan moril pada pasien untuk mengurangi kecemasan
Pasien berusaha tegar menerima keadaannya sekarang.



ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. N UMUR 25 TAHUN DENGAN POLIMENORE
DI BPS KASIH IBU
Jl. Gampingan Baru No. 105, Bantul, Yogyakarta

No. Register : 101010
Tanggal pengkajian : 15 Maret 2011
Pukul : 10.15 WIB
Oleh : Bidan wiwid
PENGKAJIAN DATA
Biodata / Identitas pasien suami
1. Nama : Ny. B Tn. A
2. Umur : 30 tahun 35 tahun
3. Agama : Islam Islam
4. Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia
5. Pendidikan : SMA STM
6. Pekerjaan : IRT Swasta
7. Alamat : Jln. Gunung Pring No. 415, RT 05/RW 01 Muntilan Magelang Jawa Tengah
8. No. Telp : 081234567xxx 081234566xxx
DATA SUBYEKTIF
1. Kunjungan saat ini kunjungan ulang
Keluhan utama
Pasien mengatakan sering mengalami nyeri saat berhubungan, perut terasa tidak nyaman.
2. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah selama 5 tahun .
3. Riwayat menstruasi
Menarche pada umur 16 tahun, kadang sering terjadi gangguan menstruasi seperti siklus yang tidak teratur .
4. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: P2Ab0Ah2
5. Riwayat kontrasepsi yang digunakan: pasien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik
6. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita
Pasien mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, DM, jantung, TBC
b. Penyakit yang pernah/ sedang di derita keluarga
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang pernah dan sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, DM, jantung, TBC, keganasan
c. Riwayat penyakit ginekologi
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit ginekologi
7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola nutrisi makan minum
Frekuensi 2 kali sehari 3 – 4 kali sehari
Macam nasi dan lauk susu, dan teh
Jumlah 1 porsi habis 1 gelas habis
Keluhan tidak ada tidak ada
b. Pola eliminasi BAB BAK
Frekuensi tidak teratur 2 – 3 kali sehari
Warna kuning kehijauan kuning jernih
Bau khas khas
Konsistensi lunak encer
Keluhan tidak ada nyeri
c. Pola aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehati-harinya adalah pekerjaan rumah tangga
Istirahat/ tidur: siang tidak pernah, malam 7 jam
Seksualitas: 1 kali dalam satu minggu
d. Personal hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali perhari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin: saat mandi, sehabis buang air kecil dan besar.
Kebiasaan mengganti pakaian dalam: setiap habis mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan: katun
8. Keadaan psiko social spirituala
a. Pengetahuan pasien tentang gangguan/ penyakit yang diderita saat ini
Menurut pasien, apa yang dialaminya tidak normal
b. Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi
Menurut pasien, gangguan reproduksi yang dialaminya tidak normal dan sangat mengganggu.
c. Dukungan keluarga
Keluarga menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan agar dapat diketahui penyebab pasien belum juga haid.
d. Ketaatan beribadah
Pasien taat menjalankan sholat 5 waktu, namun setelah mengalami keadaan sekarang yang sedang dialami pasien mengatakan tidak dapat melaksanakan 5 waktu secara penuh.

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum baik, kesadaran composmenthis
b. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 kali permenit
Pernafasan : 20 kali permenit
Suhu : 36 0C
c. TB : 155 cm
BB : 50 kg
d. Kepala dan leher
Hiperpigmentasi : tidak ada hiperpigmentasi pada wajah dan leher
Mata : simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda
Mulut : bibir merah muda, lembab
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
e. Payudara : pembesaran payudara normal
f. Abdomen :
g. Ekstermitas
Edema : tidak ada
Varices : tidak ada
Reflek patella : positif
h. Genetalia luar
Tampak kemerahan dan teraba benjolan, nyeri saat dipegang .
Tanda chadwich : tidak ada
Varices : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Kelenjar bartholini: tidak ada
Pengeluaran : lendir warna kuning kehijauan berbau
i. Anus : tidak ada hemoroid
2. Pemeriksaan dalam/ ginekologis
3. Pemeriksaan penunjang
USG, pengambilan jaringan biopsy


ASSESSMENT
Ny. D umur 30 tahun dengan suspect vaginitis .
PLANNING tanggal 24 maret 2011 pukul 11.00 WIB
4. Menjelasakan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien :
• Keadaan umum klien sedang
• Kesadaran compos mentis
• TB : 155 cm, BB : 38 kg
• TD : 110/70 mmHg. N ; 84x/m. P : 20 x/m. S : 36 C
• Inspeksi Keadaan umum klien normal
 Klien mengerti tentang keadaannya .
5. Memberikan konseling agar klien tidak cemas bahwa keadaanya sekarang bukanlah sesuatu yang sangat membahayakan,sehingga dapat disembuhkan.
 Klien mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan .
6. Menjelaskan pada klien tentang gangguan reproduksi yang dialaminya akibat dari bakteri.
 Klien mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh bidan .
7. Menganjurkan pada klien untuk lebih memperhatikan personal hygin nya
 Klien mengerti dan akan lebih memperhatikan kebersihannya .
8. Melakukan rujukan kepada dokter obsgyin untuk memastikan diagnose yang tepat sehingga penanganannya pun tepat.
 Klien bersedia untuk dirujuk dengan dokter obgsyn .

Ttd

Bidan Ema




DAFTAR PUSTAKA

Manuaba,Chandranita,dkk.2008.Gawat Darurat Obstetri-Giekologi dan Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta : ECG

Badziat,Ali.2003.Endokrinologi Ginekologi.Jakarta : Media Aesculapius Buku Panduan Praktikum Kesehatan Reproduksi

http://bataviase.co.id/detailberita-10443643.html

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Konsultasi-Kesehatan/Gangguan-kesehatan reproduksi.

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post